Kenapa cita-citaku tak kunjung terwujud?
Menurut riwayat di atas, kita telah mengerti jika cita-cita itu bukanlah suatu yang salah.
Namun, andai kita telisik siapa tokoh Abu Ubaidah bin Jarrah, Umair bin Sa’ad… Mungkin, pandanganmu tentang cita-cita akan berubah.
Abu Ubaidah bin Jarrah adalah tokoh yang telah berjasa besar dalam perkembangan Islam di zaman Rosululloh saw. Beliau juga mendapat gelar Al-amin, yang berarti dapat dipercaya.
Sementara itu…
Umair bin Sa’ad adalah seorang anak yatim berusia 10 tahun, yang telah ikut perang Tabuk diposisi logistik. Kemudian, beliau lah yang telah dijadikan gubernur di kota Horm, Syiria. Beliau menjadi gubernur yang mampu mengangkat kesejahteraan rakyatnya, pasca perang.
Melihat itu semua, apakah kalian sadar?
Ya, keduanya memiliki kredibilitas tinggi untuk mencapai sesuatu yang mulia.
Tentunya, meraih cita-cita tak akan mudah, andai kita tak berusaha. Namun, apakah kalian sudah mempersiapkan dan membenahi diri untuk mencapai cita-cita tersebut?
Lebih jauh lagi…
Saat cita-citamu gagal dan tidak berhasil. Apakah dirimu menggunakan cara kotor atau tetap berjuang menjalankan cita-citamu?
Apakah kamu percaya, jika seseorang yang telah berusaha meraih cita-citanya, akan bekerja berkali-kali lipat dari pada orang yang mengikuti arus?
Sadarlah kawan…
Hidup di dunia ini perlu usaha dan ketekunan.
Setelah itu, kamu harus mengerti, apa yang akan kamu tuju, dan bagaimana dirimu melakukannya.
Andai kamu hanya ingin cita-citamu langsung terwujud. Tentunya, semua itu tak akan pernah kamu capai. Dan dirimu hanya akan mengikuti arus kehidupan, pada akhirnya.
Terlebih lagi, andai kamu tak melibatkan Allah swt dalam usahamu meraih cita-citamu…
Pastinya, perjalananmu akan lebih tertatih-tatih, dibandingan dengan yang lain. Semua akan terasa lebih berat.
Terlebih lagi…
Andai dunia itu bukan hanya yang jadi tujuanmu…
Lihatlah, dunia yang menjadi jalannya ke surga.
Letakkanlah cita citamu setinggi apapun yang engkau mau…
Tapi, ingatlah…
Biarlah Tuhan yang memberikan cara terbaik untuk sampai di sana…
Karena,
Untuk sampai di sana…
Pastilah butuh perbaikan pada dirimu…
Namun,
Dirimu biasanya tak tahu…
Apa kekurangan dirimu…
Andai kini engkau tahu…
Maka, perbaiki dirimu…
Sebaik mungkin dan sesegera mungkin…
Melangkahlah dan dekatilah cita citamu itu…
Tuhan tahu, bagaimana dan apa yang kamu butuhkan, untuk mencapai cita citamu…
Jangan berperasangka buruk pada Tuhanmu…
Terlebih pada dirimu…
Wallohu’alam