Ketika kamu, sulit mencari belahan jiwamu

Kenapa jodoh saya tak kunjung datang? Apa dosa saya?

Dalam kitab al Wafi fi Syarhil Arbain Nawawi
halaman 20 adalah sebagai berikut


عَنْ أَبِيْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ الله ابْنِ
مَسْعُوْدٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ حَدَّثَنَا رَسُوْلُ الله صَلَّى الله
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقُ: إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ
فِيْ بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا نُطْفَةً ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً
مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ
الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ بِكَتْبِ
رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ . فَوَاللهِ الَّذِيْ لاَ
إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى
مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ
فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا . وَإِنَّ أَحَدَكُمْ
لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا
إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ
الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا .


Diriwayatkan dari Ayah Abdir Rahman, yaitu Abdullah
bin Mas’ud ra. Beliau berkata: Telah menceriterakan kepada kami Rasulullah saw.
lelaki yang selalu benar dan dibenarkan.


“Sesungguhnya, salah seorang dari kamu sekalian,
dikumpulkan kejadiannya dalam perut ibunya, selama empat pulah hari berupa air
mani. Kemudian menjadi segumpal darah, dalam waktu empat puluh hari. Kemudian
menjadi segumpal daging, dalam waktu empat puluh hari. 

Lalu, diutus seorang
malaikat kepada janin tersebut, dan ditiupkan ruh kepadanya. Dan malaikat
tersebut diperintahkan untuk menuliskan empat perkara.


Yaitu: menulis rizkinya, umur-nya, pekerjaannya,
dan kecelakaan atau kebahagiaan hidupnya.


Demi Allah yang tiada Tuhan selain Dia, sungguh ada
salah seorang di antara kamu sekalian yang benar-benar telah beramal dengan
amal ahli sorga. Sehingga, tak ada jarak antara dia dan sorga kecuali satu
hasta.


Kemudian, catatan takdir telah mendahuluinya. Sehingga,
dia melakukan pekerjaan ahli neraka, maka dia masuk ke dalam neraka.


Dan sungguh, ada salah seorang dari kamu sekalian
yang beramal dengan amalan ahli neraka. Sehingga, tak ada jarak antara dia
dengan neraka kecuali satu hasta.

Kemudian, catatan taqdir telah mendahuluinya,
sehingga dia beramal dengan amal ahli sorga, maka dia masuk ke dalam sorga.”

لاَ يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلاَّ دُعَاءٌ

“Tidak ada yang dapat menolak ketentuan Allah
kecuali doa.”

Dalam dua penggal dalil di atas, kita telah sama-sama tahu, jika ada sesuatu ketentuan yang telah Alloh swt tetapkan, namun semua itu bisa dirubah dengan doa.

Hal ini sama saja dengan hal rezeky dan jodoh.

Kalian sadar, jika jodoh merupakan salah satu bagian dari hal yang telah ditetapkan. Bahkan, sebelum kita dilahirkan?

Ya, berdasarkan hadist di atas, kita sudah tahu, jika setiap manusia akan mempunyai jodohnya masing-masing. Namun yang jadi masalah adalah,

“Kapan jodoh kita tiba?”

Tentu kita semua penasaran dalam hal ini. Namun, kita dapat petunjuk yang jelas sekali.

‘Jodoh adalah rezeky yang berbentuk pasangan kita.’

Nah, jika ditinjau dari pribahasa di atas, maka kita dapat menyimpulkan…

“Jodoh kita tergantung dari seberapa lancar rezeky kita.”

Ingat!
Rezeky bukan cuma harta. Kesehatan jasmani, lapangnya hati, dan tentramnya pikiran, juga merupakan rezeky.

Lalu, apa yang harus kita lakukan agar bisa segera mendapatkan jodoh?

1. Lihatlah Ibadahmu

Tentu, karena yang mendekatkan dan menjauhkan jodoh adalah Alloh swt, maka kita harus melihat ibadah sholat kita bagaimana.

Apakah saat sholat kita terlalu banyak lalai, hingga tak ada waktu untuk berdzikir kepadaNya?
Ataukah kita terlalu sibuk dengan yang lain, hingga kita lupa kalau semua itu juga dalam kuasaNya?

2. Perbanyak Sholawat

Kita semua juga tahu, kalau salah satu fadilah/manfaat memperbanyak sholawat adalah untuk mendatangkan rezeky. Lalu, tunggu apalagi…

Ingatlah. Jodoh = Rezeky

Tentunya, akan lebih baik kita bisa mengistiqomahkan sholawat untuk setiap harinya. Bisa dengan 100x 500x 1.000x per hari. Terserah, yang paling penting adalah ikhlasnya kita dalam bersholawat tersebut.

3. Bersodaqoh

Sama seperti dengan sholawat, fadilah shodaqoh juga untuk mempelancar rezeky dan melindungi kita dari musibah. Oleh sebab itu, jangan terlalu pelit untuk mengeluarkan apa yang kamu miliki.

Ingat, sodaqoh itu bukan hanya harta. Ilmu yang bermanfaat, nasehat, dan senyuman… juga termasuk sodaqoh.

4. Intropeksi diri

Tahukan, terkadang orang lain tak akan mendekati kita, jika kita tak bisa menarik perhatian mereka.

Tentu saja, dalam hal jodoh, kita harus memperbaiki diri, agar perhatian dalam bentuk positif datang. Sehingga, orang lain akan merasa tertarik pada kita.

Dan tak mungkin juga, salah satu dari mereka yang perhatian pada kita, adalah jodoh kita.

5. Jangan putus asa

Terkadang, kita akan ditemukan pada situasi yang tak enak. Ketika cibiran orang sekitar, tetangga, bahkan kerabat atau keluarga, yang menyindir kepada kita untuk segera menikah.

Parahnya, cibiran tersebut bisa saja berlebihan dari apa yang bisa kita terima. Sehingga, itu bisa saja melukai hati kita yang tengah gundah.

Ya…
Itu wajar…
Karena mereka tak tahu apapun yang kita rasakan. Namun, jangan putus asa dan menyerah.
Bertahanlah.
Maka, semua akan indah pada waktunya.

6. Ikhtiyar

Ingat!
Alloh swt tak akan merubah nasib seseorang, selama orang itu tak berubah.

Maka, setelah tak putus asa…
Tugas kita adalah memperbaiki dan memantaskan diri. Tentunya tak hanya itu, kita juga harus berusaha untuk mencari/ikhtiyar.

Ini rahasia…
Seringnya, setelah kita ikhtiyar, jodoh kita sebenarnya telah datang atau akan datang… di saat kita tak menyadarinya.

Leave a Comment