Ngalap Barokah atau mengharap berkah
Namun sekarang, semua akan menjadi berbeda. Seandainya diterapkan pada sosok yang tak hanya mencari berkah saja. Tapi, bisa juga mendapatkan ilmu agama yang menyinari ruh dan jiwa.
Layaknya para sahabat yang mendapatkan berkah dan Ilmu dari Nabi Saw.
Disadari atau tidak, banyak santri tak mendapatkan ilmu manfaat. Entah karena banyaknya madhorot yg di lakukannya, ataupun karena melakukan hal yang tak harus dilakukan.
Namun terkadang, hanya dari barokahlah ia masih terselamatkan.
Barokah itu ada dan nyata.
Melihat dari Al Qur’an dan Hadist yang tertera di atas. Maka sejatinya, barokah itu tak mungkin lagi untuk diperdebatkan.
Tapi, pernahkah anda berfikir tentang ini?
Cukup. Jika untuk diri anda sendiri.
Kurang. Saat untuk keluarga atau orang lain.
Terlebih lagi. Jika barokah itu terus bersambung ke anak cucu kalian.
Ingatlah, jika untuk selain dirimu, jangan hanya mengandalkan barokah.
Kenapa?
Karena, barokah itu termasuk salah satu ‘alat’ untuk taqorub ke alloh.
Bukan tujuan dan gantungan/sandaran untuk hidup.
“Makane kudu ngalim tur beradab sng apik. Ben ilmu iku barokah, dan adab e
sampean iku dadi dalan barokah wong awam, sing ngak ndue ilmu, tapi pengin
taqorub ilalloh.”
KH. Marzuki Mustamar.
Paham??
Wallohu’alam
Sumber:
https://lirboyo.net/ngalap-barokah/