Menjaga adab di era digital
Sejak dimulainya era digital di tahun 2015, kita telah banyak disuguhi oleh berbagai berita dan info yang terjadi di seluruh dunia. Bahkan, hal-hal yang terjadi di belahan bumi lain, akan dapat kita ketahui dengan cepat, andai itu tersebar di dunia maya.
Netizen, itu adalah sebutan bagi seseorang pengiat sosial media yang telah mengabdikan dirinya untuk hidup di dunia sosial media.
Bahkan, ada banyak sekali jenis netizen di muka bumi ini. Namun, untuk memudahkan, maka kita akan menjadikannya dua golongan. Netizen positif dan netizen negatif.
Netizen positif adalah orang yang selalu menyebarkan dan memberikan info positif terhadap apapun yang terjadi. Begitu juga sebaliknya, netizen negatif adalah yang memberikan info negatif terhadap perkembangan yang terjadi.
Oleh sebab itu, seorang muslim seharusnya juga beradaptasi dengan situasi semacam ini. Karana, dengan berkembangnya zaman, maka akan ada hal-hal baru yang harus diperhatikan.
Sama seperti dengan sosmed yang menjadi primadona baru dan menjadi bagian hidup dari para milenial…
Ada banyak hal yang perlu dikaji dalam menanggapi hal-hal ini.
Tentunya, hal itu harus tetap mengedepankan akhlak yang menjadi tolak ukur utama untuk setiap muslim. Andai itu sudah hilang. Lantas, apalagi yang bisa kita lakukan?
Pentingkah menjaga akhlak di media sosial?
Apakah hukum menggunakan media sosial?
Sama seperti hukum awal dari semua hal yang ada di dunia ini. Hukum awal memakai media sosial adalah mubah.
Kemudian, semua itu akan berubah, tergantung dengan apa yang kita lakukan dengan hal itu.
Andai kita menggunakan apapun yang ada di dalam sosmed untuk menyebarkan kebaikan. Maka tak diragukan lagi, kita akan mendapatkan pahala. Bahkan jika itu mungkin, semua itu akan menjadi amal jariyah yang akan terus mengalir, walau kita telah meninggal.
Hal itu juga berlaku sebaliknya.
Andai kita menggunakan sosmed untuk menyebarkan keburukan. Maka tak diragukan lagi, kita juga akan mendapatkan dosa. Tentunya juga bisa menjadi dosa jariah, andai itu menyangkut keburukan yang terus menerus terjadi.
Oleh sebab itu, marilah kita menggunakan sosial media sebijak mungkin.
Mungkin, kita tak akan mendapatkan dampaknya sekarang. Namun, suatu saat, hal itu tentu akan kembali pada kita, suatu saat nanti.
Percayalah…
“Punya sosmed tapi tak di pakai hal baik. Kayak punya pisau, tapi untuk menusuk dirinya sendiri. Yang tak sadar, cuma orang yang belum mau sadar.”