Sifat suami yang jarang disadari pasangannya

Ciri-ciri lelaki menginginkan sesuatu terhadap pasangannya.

Hayo… siapa yang di sini belum bisa mengerti sifat pasangannya?

Kalian pasti mengira, setiap pasangan yang baru saja menikah, pasti bisa langsung mengerti sifat pasangannya. Namun sebenarnya, kalian salah.

Sesungguhnya, kebanyakan dari mereka pasti belum mampu mengerti sifat si pasangan.

Percaya atau tidak, sifat pasangan akan tampak sepenuhnya, setelah ijab qobul selesai diucapkan.

Padahal, entah berapa lama sepasang orang itu telah saling mengenal. Namun pastinya, mereka tak akan pernah bisa langsung mengerti dan memahami, sifat pasangannya.

Terlebih lagi, ketika si pasangan sudah hidup satu atap dengan kita setiap hari.

Tentunya, akan banyak lagi kejutan-kejutan atau rahasia-rahasia si pasangan yang akan mulai terungkap.

Namun, postingan kali ini hanya akan berfokus pada lelaki saja. Apabila ingin mengetahui tentang sifat si wanita, silahkan klik link di bawah.

Ciri-ciri wanita ingin sesuatu terhadap pasangannya

Dalam keluarga, si suami pastilah seorang imam yang harus tampil sekuat dan sebijaksana mungkin. Karena, di bawah bimbingannya, ada banyak hal yang harus ia lindungi. Mulai dari kebahagian, ekonomi, dan tempat tinggal keluarga tersebut.

Tentunya, hal ini pasti akan menimbulkan beban tersendiri bagi si suami.

Namun, ada kalanya, saat si suami tengah tak bisa menahan emosinya. Maka, terkadang bentakan hingga amukan si suami pun tumpah. Bahkan, bisa saja terjadi kekerasan di sana.

Atau yang paling parah, ada orang ketiga yang bisa masuk dalam keluarga tersebut.

Oleh sebab itu, sebagai seorang istri, tentunya diperlukan skill-skill baru yang bisa meredam emosi atau memenuhi keinginan si suami. Agar, si suami ‘betah’ untuk tinggal di rumah.

1. Sifat pendiam

Dalam islam, ada cerita, ketika umar bin khatab tengah dimarahi istrinya. Dan beliau hanya diam, hingga istrinya mereda amarahnya.

Kemudian beliau berkata, “dia adalah seseorang yang mendidik anak-anakku, dan menyiapkan segala kebutuhanku.”

Ya, dari sini saja kita bisa mendapat poin, jika terkadang, si suami akan diam, dalam menghadapi suatu masalah. Namun, diamnya ini bukannya tak mengerti atau membiarkan masalah.

Tetapi, si suami akan mendapatkan jalan keluar, saat dia tengah berfikir dalam diam… ketenangan…

Eh, tapi perlu diingat bagi para istri. Ketika suami-mu bukan orang yang pendiam, lalu tiba-tiba menjadi pendiam… maka, dia sebenarnya butuh bantuanmu…

Datanglah, dan tawarkan idemu untuknya. Andai kamu tak paham, dengarkan masalahnya. Namun, ketika dia memilih diam. Maka, jangan paksa dia untuk berbicara. Karena sesungguhnya, ada tipe lelaki yang tak ingin membuat pasangannya juga ikut memikirkan masalah yang ia buat.

2. Ketika si suami menyuruhmu belajar

Namun, ketika masalah itu terkait dirimu… entah karena sifat, perbuatan, atau perkataan dirimu.

Kebanyakan, si suami akan lebih memilih diam, hingga suasana telah mereda. Bukannya mereka tak ingin segera mengungkapkan. Namun, ada perasaan berat yang ada di dada si suami, untuk mengungkapkan hal itu.

Tapi, ada juga situasi si lelaki akan meledak-ledak, saat emosinya tak terkontrol… dan mulai menyebutkan segala kekuranganmu, wahai para istri.

Sesungguhnya, itu adalah hal-hal yang dirasakan si suami kepada dirimu. Entah itu presepsi yang salah atau benar. Dalam posisi itu, kami sarankan kamu untuk diam.

Takutnya, ketika kamu melawan atau membantah, kekerasan fisik bisa tiba-tiba muncul.

Pada saat situasi genting itu, diamlah. Bersabarlah… Demi keutuhan keluargamu.

Jujur… sudah menjadi sifat lelaki, jika dia ingin superior atas pasangannya. Sehingga, diam dan mencoba menuruti keinginan suami, adalah hal yang patut kamu coba.

Andai, setelah mencoba dan ‘mengkonsultasikan’ atas kesalahan atau kekuranganmu… namun si suami tetap marah-marah, atau tak tenang.

Maka, ada suatu masalah atau fikiran yang ada di otak si suami.

3. Penuhi keinginan suami

Kalian pernah dengar istilah “Suami adalah si bayi besar”.

Ya, sejatinya, ada tipe lelaki yang bisa menjadi manja dan tak dewasa dalam satu waktu. Hal ini disebabkan, si suami sudah kelelahan dalam memikul semua beban keluarga di pundaknya. Sehingga, banyak hal yang muncul dan membuat langkah ‘pelarian’ untuk menyegarkan fikirannya.

Entah itu manja pada istri, diam dan merenung sendiri, atau bahkan melakukan hobinya hingga lupa waktu.

Semua itu karena si suami ingin istirahat sejenak.

Berikan kesempatan si suami untuk tenang. Jangan kamu todong dengan berbagai pertanyaan atau omelan, ketika kamu ‘capek, lelah, atau kesal’ terhadap situasimu sekarang.

Pendamlah semua amarahmu sejenak. Hingga, si suami normal kembali.

Agar, tak ada masalah baru di kemudian hari.

Intinya, selama si suami tak melakukan hal-hal yang mencederai keharmonisan keluarga… Diamlah, berikan kesempatan si suami untuk bernafas senjenak dan melakukan apa yang ia suka.

Namun, jika sudah berlebihan…
Marahi saja dia. hihi…

4. Tidak peka


Ya, sudah menjadi kodrat sebagian besar lelaki, jika perasaannya itu sangat tidak peka. Terlebih lagi, ketika sudah menyangkut hal-hal yang bersifat keinginan.

Jadi, ada kalanya, ketika si suami salah melakukan sesuatu karena tidak peka… tolong, janganlah para istri langsung meniup terompetnya sekeras dan sekuat mungkin.

Karena, hal itu akan meruntuhkan semangat ataupun membuat perasaan si lelaki terluka. Andai, si suami tak memiliki kesabaran yang luar biasa. Tentunya, percekcok-an besar akan terjadi.

Jika situasi itu terjadi,

Para istri sebaiknya memaklumi si suami, dan memberikan penjelasan lebih detail lagi. Tentunya, dengan nada yang tak menyakiti hati.

“Ingatlah… kebahagian keluarga, harus diciptakan atas usaha bersama. Andai hanya salah satu yang melakukannya… Maka pastinya itu bukan lagi keluarga, namun perbudakan atas nama cinta.”

Wallohu’alam

Leave a Comment