Tanda, Doa, dan Amalan Sukses di Dunia dan Akhirat


Tanda, Doa, dan Amalan Bahagia di Dunia dan Akhirat


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ



“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan, apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

(QS al Hasyr: 18)



Dalam kehidupan sehari-hari, tentunya kita sebagai seorang Muslim senantiasa berdoa dan ikhtiyar. Namun tak jarang, sedikit saudara kita yang belum memahami pentingnya usaha dan doa.

Ada kalanya, mereka hanya fokus pada usaha saja, dan menyepelekan doa. Sehingga, mereka bekerja siang dan malam, namun tidak ada rasa kebagiaan yang ada di sana. Ataupun, mereka malah mengeluh dan terus mengumbar amarah mereka, atas kehidupan yang terasa tak adil untuk mereka.

Terlebih lagi, banyak juga saudara kita yang terkadang hidup pas-pasan, makan secukupnya, ataupun pakaian seadanya. Tak ada terbesit dalam benak mereka, untuk melakukan sesuatu yang mengumbar amarah, ataupun mengeluh. Mereka sadar akan kekurangan mereka, berpuas diri akan keadaan sekarang, dan selalu berusaha untuk kehidupan yang lebih baik di hari esok.

Pernahkah kita menemui macam-macam orang seperti itu?

Tentu saja ada. 

Bahkan, mungkin itu juga ada di sekitar kita. Ataupun, itulah yang terjadi pada diri kita. 

Oleh sebab itu, alangkah baiknya, kita sebagai seorang Muslim, menyadari sepelik ataupun serumit apapun perkara di dunia, itu tak bisa dibandingkan dengan semua perkara di akhirat kelak sana.

Benar, jika kita hidup di dunia dan diharuskan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, janganlah lupa, kehidupan kita yang sesungguhnya adalah di akhirat sana. 

Sementara, kita di dunia ini adalah untuk menyiapkan bekal untuk kehidupan yang lebih kekal kelak.

Andai kata kita memikirkan dunia, janganlah melupakan perkara akhirat. Andai kita tidak mampu, alangkah baiknya, bila kita tidak mengotori hati kita dengan berbagai macam hal-hal yang menuruti hawa nafsu. Seperti; marah, dengki, iri, sombong, pamer, atau pun mendzolimi orang lain.

Sebaliknya, posisikanlah diri kita untuk tetap bertaqwa kepada Allah swt. Andai kata kita sering lupa, ingatlah untuk tetap bersikap ramah, sopan, sabar, ataupun merasa cukup atas apa yang dimiliki, tanpa iri terhadap apa yang dimiliki orang lain.

Apakah kita bisa mencapai hal tersebut?

Tentu saja bisa. Tidak ada yang mustahil, selama kita berusaha dan berdoa.

Ingat, berdoa tanpa berusaha itu tidak dapat apa-apa/kosong. Berusaha tanpa berdoa, itu sombong. Apalagi, tanpa berdoa dan tanpa berusaha, tentu saja itu ‘manusia yang tak sadar dirinya manusia’.

Tanda-tanda orang sukses dunia dan akhirat

قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ -١- الَّذِينَ هُمْ فِي صَلاتِهِمْ خَاشِعُونَ -٢- وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ -٣- وَالَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ -٤- وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ -٥- إِلا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِين -٦- فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاءَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ -٧- وَالَّذِينَ هُمْ لأمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ -٨- وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ -٩


“Sesungguhnya, beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki. Maka sesungguhnya, mereka dalam hal ini tiada terceIa. Barangsiapa mencari sesuatu di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, dan orang-orang yang memelihara shalatnya,” (QS Al-Mukminun: 1-9)


1. Senantiasa yang menjaga sholatnya.

Mengapa? Tentunya kita sadari, jika kita hidup di dunia ini diatur oleh Allah Swt. Oleh karena itu, sebagai seorang hamba, kita harus sadar akan posisi kita, dan melakukan salah satu kewajiban dari seorang muslim, yaitu sholat.

2. Menjaukan diri dari hal-hal yang tidak berguna, baik dalam tindakan maupun dalam pembicaraan.

Kita sudah tahu, banyak tindakan atau aktivitas yang sering tidak memberikan manfaat dan membuang-buang waktu secara percuma. Andai kata kita lelah, tentunya itu tidak setiap hari. Yang dipermasalahkan adalah, melakukan hal-hal yang tidak berguna, yang tidak memiliki manfaat untuk diri kita sendiri.

Begitu pula dengan pembicaraan yang tidak berfaedah, yang hanya jatuh pada mengunjing dan mengungkit-ungkit keburukan orang lain. Tentunya, kita harus menghindari hal-hal tersebut.

3. Menunaikan zakat.

Mungkin, sebagian orang sudah sadar akan Zakat fitrah, kewajiban yang harus dibayarkan sebelum sholat idul Fitri. Namun, banyak orang lupa akan Zakat Maal atau zakat harta. Banyak orang kaya yang lupa akan kewajiban mereka untuk mengeluarkan zakat harta, padahal itu sudah mencapai nisab. Sehingga, itu tentunya akan berdampak buruk kepada mereka. Entah di dunia, entah di akhirat.

Andai kata harta kita belum mencapai nisab, tentunya kita juga harus terus menjadi dermawan. Ada shodaqoh, infaq, hibah, waqaf, hadiah, dll. yang manfaatnya akan dirasakan oleh kita sendiri, atau pun keturunan kita.

4. Menjaga kemaluan kecuali kepada pasangan yang sah.

Di zaman yang modern ini, hubungan di luar nikah sudah sangat banyak yang terjadi. Hal ini mendorong berbagai macam tindakan maksiat lainnya, yang mana itu juga akan mempersempit rezeki seseorang. Andai kata rezekinya banyak, tentunya itu tidak akan berkah dan menimbulkan banyak madzorot baginya.

Oleh sebab itu, menjaga kemaluan dari hal-hal seperti ini sangatlah penting. Terlebih, bagi muda-mudi yang belum genap akalnya, yang menganggap suatu kehormatan itu tidaklah penting.

Juga, Syekh al-Samarqandi dalam kitab Tanbih Al-Ghafilin juga menyebutkan 11 tanda orang yang akan berbahagia.



1. Menjaga sholat dan ibadah wajib.
2. Menjaga amanat yang diberikan, walaupun itu menggoda keinginan dan berat.
3. Zuhud/merasa cukup terhadap dunia dan cinta terhadap akhirat.
4. Mencurahkan seluruh perhatian/kegiatannya kepada ibadah dan membaca Al-Qur’an.
5. Bersikap wara’ atau berhati-hati dari segala perkara haram,  banyak ataupun sedikit.
6. Bersahabat dengan orang-orang sholih.
7. Bersikap tawaduk, rendah hati, dan tidak sombong.
8. Bersikap murah hati dan dermawan.
9. Bersikap penyayang kepada sesama makhluk Allah.
10. Memberi manfaat kepada sesama makhluk.
11. Selalu mengingat kematian.

Setelah kita bisa mengetahui ciri-ciri orang yang sukses di dunia dan akhirat, di mana kita juga bisa melakukannya. Maka, kita sekarang harus menyiapkan langkah kedua. Yaitu, berdoa.

Doa-doa sukses dunia dan akhirat

1. QS. Al Baqoroh: 201

رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً
وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Ya Tuhan Kami, berilah Kami kebaikan di dunia dan kebaikan
di akhirat dan peliharalah Kami dari siksa neraka.” 

2. HR. Bukhari no. 4522 dan Muslim no. 2690

كَانَ أكثرُ دعاءِ النبيّ – صلى الله عليه وسلم – : اللَّهُمَّ
آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً ، وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً ، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
—متفقٌ عَلَيْهِ

“Doa yang lebih sering diucapkan Rasulullah shallahu ’alaihi
wa sallam: Allahumma aatina fid dunyaa hasanah, wa fil akhiroti hasanah, wa qinaa
‘adzaban naar.” 
*Versi doa saja: 
اللَّهُمَّ آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً ، وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً ، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Ya Allah, berikanlah kepada Kami kebaikan di dunia, berikan pula kebaikan di akhirat dan lindungilah Kami dari adzab Neraka.”
3. HR. Muslim
وفي رواية أخرى لمسلم عن طارق: أنه سمع النبي -صلى الله عليه وسلم
– وأتاه رجل فقال: يا رسول الله، كيف أقول حين أسأل ربي؟ قال: قل اللهم اغفر لي، وارحمني،
وعافني، وارزقني، فإن هؤلاء تجمع لك دنياك وآخرتك

“Di lain riwayat Imam
Muslim dari Thariq, bahwa ia pernah mendengar sabda Rasulullah Saw. Suatu hari
seseorang menemuinya, ‘Wahai Rasulullah, apa yang harus aku ucapkan seketika
berdoa?’ Rasulullah Saw menjawab, ‘Ucapkanlah: ‘Allâhummaghfirlî, warhamnî, wa
‘âfinî, warzuqnî.’ Kalimat ini sudah memadai untuk kepentingan dunia dan
akhiratmu,’” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971
M/1391 H], halaman 334).

*Versi doa saja:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَارْحَمْنِي، وَعَافِنِي، وَارْزُقْنِي

“Tuhanku, ampunilah dosaku, berikan rahmat-Mu untukku,
afiyatkan aku, dan berikan anugerah-Mu untukku.”

Setelah kita mengetahui doa-doa agar kita sukses di dunia dan akhirat. Alangkah baiknya, jika kita juga melakukan amalan-amalannya.
Amalan-amalan sukses dunia akhirat
Tentunya, amalan paling ringan adalah sholat wajib lima waktu. Andai kata sudah, lakukanlah hal-hal berikut ini.


1. Sholat berjamaah


Sudah maklum diketahui, jika sholat berjamaah selain memberikan pahala 27 derajat, juga membuka pintu rezeki kita. Alangkah baiknya, jika kita melanggengkan sholat jamaah.


2. Sholat qobliyah dan ba’diah


Ya, tak dipungkiri lagi, sholat sunah sebelum dan sesudah sholat fardhu’ akan sangat memberikan banyak manfaat bagi kita. Cobalah.


3. Sholat Dhuha


Tentunya, sholat dhuha sudah sangat terkenal akan kemanfaatannya. Mulai dari menarik rezeki, mempelancar rezeki, dst. Hal itu tentu sangat bermanfaat, andaikata kita sedang kesulitan rezeki.


4. Sodaqoh


Ya, selain baik untuk urusan akhirat, sodaqoh juga dapat menarik rezeki kita yang tersendat, entah karena maksiat ataupun didzolimi orang lain. Jadi, jangan pernah ragu untuk ber-sodaqoh.


5. Puasa sunnah


Seperti puasa senin-kamis, puasa daud, puasa ayyaumul bidh, puasa arofah, dll.
Percaya atau tidak, saat kita berpuasa, fikiran kita akan lebih tenang, emosi akan lebih terkendali, dan nurani kita akan lebih terbentuk. Andaikata kita melakukannya, tentunya banyak manfaat yang kita dapatkan.


6. Berperilaku baik


Tentu ini menjadi syarat mutlak ketika kita harus bersosialisasi ataupun sedang bernegosiasi dengan orang lain. Sehingga, image kita sebagai orang baik dan kredibel akan cepat membawa kita pada kesuksesan.


7. Istiqomah


Entah melakukan apapun, kuncinya adalah istiqomah dan niat yang kuat. Pasti, kesuksesan akan datang. Percayalah!


Demikianlah penjabaran panjang tentang tanda, doa, dan amalan sukses ataupun berhasil di dunia dan akhirat. Andai kata kesuksesan itu tertunda, itu bukan berarti Allah swt meninggalkan kita. Namun, itu juga berarti, jika Allah swt sedang mengurangi dosa-dosa kita.


Wallohu’alam

Leave a Comment